Senin, 30 Juni 2014

Karangan Ilmiah, Karangan Non Ilmiah dan Metode Ilmiah Karangan Ilmiah

1.    Pengertian Karangan Ilmiah 
    Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi tentang serangkaian hasil pemikiran seseorang. Karya ilmiah biasanya diuraikan dalam bentuk laporan tertulis yang isinya memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim sesuai ketentuan yang berlaku.

2.    Ciri – ciri karangan ilmiah
a.    Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya;
b.    objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.;
c.    cermat, tepat, dan benar;
d.    tidak persuasif;
e.    tidak argumentatif;
f.    tidak emotif;
g.    netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
h.    tidak melebih-lebihkan sesuatu
3.    Jenis – Jenis Karangan Ilmiah
a.    Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis
b.    Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
c.    Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi  dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
 Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
d.    Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk  menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
e.    Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
f.    Kertas Kerja
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
g.    Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
     Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Contoh Karangan Ilmiah    :

 Sumber :
2.            http://felixscat-karyailmiah.blogspot.com/ 




Karangan Non Ilmiah 

•    Pengertian Karangan Non ilmiah :
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
•    Ciri-ciri karangan nonilmiah:

a.    ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.    fakta yang disimpulkan subyektif,
c.    gaya bahasa konotatif dan populer,
d.    tidak memuat hipotesis,
e.    penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.    bersifat imajinatif,
g.    situasi didramatisir, dan
h.    bersifat persuasif.

•    Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah
a.    dongeng,
b.    cerpen,
c.    novel,
d.    drama,
e.    roman.

•    Contoh Karangan Non Ilmiah

DOAKU UNTUKMU
Oleh Ruddy Cuex

Berawal dari sebuah pertemuan di suatu pasar sekitar 7 tahun yang lalu dengan seorang wanita yang teramat sangat tidak bersahabat pada waktu itu, Tapi karna hal itu lah yang membuat ku penasaran untuk bisa berkenalan dengan nya.

Tanpa di sadari aku pun berkenalan dengan wanita tersebut, Sungguh sangat senang sekali karna bisa berkenalan dengannya karna menurutku itu adalah sebuah tantangan yang tidak mudah. Tapi sebenarnya bukan ini yang ingin aku ceritakan melainkan ada sebuah kesedihan ketika mendengar kabar darinya.
Doaku Untukmu
Kami pun bertemu kembali pada saat hari raya, berkumpul bersama dengan teman teman yang lain sambil silaturahmi dan berbagai cerita karna sudah cukup lama tidak pernah bertemu atau berkumpul seperti itu. Namun ada yang membuat ku tersentak ketika dia berkata bahwa harus meninggalkan kota ini dan kembali ke kampung halamannya. Oh ya dia berasal dari seberang pulau yang cukup jauh dari kota ini, Awalnya tidak percaya dengan kabar berita yang disampaikan karna aku pikir dia sudah cukup betah berada di kota ini.

Sambil terdiam sejenak kemudian aku kembali bertanya kepadanya kapan rencananya dia akan meninggalkan kota ini dan dia menjawab belum tahu tapi yang jelas beberapa bulan ke depan ujarnya. Sejak saat itu aku mulai merasa gelisah akan kepergiannya dari kota ini.

Ya, aku sangat mengakui aku takut kehilangan dia karna dia adalah salah satu orang yang sangat berarti dan pernah mengisi di dalam kehidupan ku. Entah mengapa aku sangat menyayangi dan mencintai nya, sudah berulang kali aku mencoba meyakinnya namun entah apa yang membuat nya tidak yakin dengan perasaanku ini. Mungkin karna aku tidak bisa memberikan yang terbaik untuknya dan sering membuat kesal atau kecewa dan bahkan mungkin menangis.

Beberapa minggu yang lalu aku melihat di status blackberry messengernya bahwa dia sedang sakit, tanpa buang waktu akupun langsung menghubunginya dengan tujuan menanyakan kabarnya dan memang benar dia sedang sakit karna kelelahan dengan aktifitasnya. Aku sadar inilah saat yang tepat untuk melakukan sesuatu untuknya karna aku teringat sebuah kalimat yang keluar dari seorang teman dekatnya yang ditujukan untukku "katanya kamu peduli! tapi kemana kamu saat dia dalam kesusahan ?" hmmm aku sangat mengakui kesalahanku pada saat itu.

Siang itu aku datang ke rumah kontrakannya sambil membawa makanan untuk dia, Sesampai disana sedih rasanya melihat wajahnya yang pucat seakan tak berdaya. Sambil menemaninya makan aku kembali menanyakan kepastian rencananya untuk kembali ke kampung halamannya, diapun menjawab minggu depan. Ya, aku semakin gelisah! tapi tak ada yang bisa ku lakukan tuk tetap bisa menahannya disini.

Beranjak ku meninggalkan rumah kontrakan nya sambil termenung memikirkan hal itu, hari hari ku semakin terasa berat untuk melepaskannya. ingin berteriak rasanya tapi apakah itu mampu menahannya tuk tetap disini ? Ternyata tidak! dia tetap harus meninggalkan kota ini.

Setiap hari ku berfikir apa yang bisa ku berikan sebagai kenangan yang akan di bawanya dan tak akan terlupakan olehnya, kesana kemari ku bertanya dengan teman temanku ya maklum ini kali pertamanya aku memberikan sesuatu untuk seseorang. Hingga pada saatnya aku memilih sesuatu yang akan ku berikan untuknya, mungkin dari sisi materi tidak terlalu mewah tapi hanya itulah yang bisa aku berikan. Tidak terasa subuh telah hadir kembali dan aku pun telah selesai menyiapkan kenang kenangan untuknya. Sakit dan lelah sungguh tidak terfikir ketika kita ingin memberikan yang terbaik untuk seseorang yang berarti.

Dan kemarin kesedihan itu tak terbendung ketika dia benar benar kembali ke kampung halamanya, tak kuasa sebenarnya melepas kepergiannya saat di bandara namun aku menyadari ini yang terbaik untuknya dan aku berfikir ketika aku ikut bersedih maka siapa yang akan menguatkan di kala dia dan teman teman menangis ? Aku yakin suatu saat pasti masih bisa bertemu meski dengan situasi dan keadaan yang berbeda.

"Doaku Untukmu"
Don't Forget Me!
14 Oktober 2012

PROFIL PENULIS
Nama : Ruddy
Kota:Balikpapan
Twitter @ruddy_cuex

Sumber : 


Sumber : 








Metode Ilmiah
Pengertian    :
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Tujuan        :
1.    Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2.    Untuk mengorganisasikan fakta
3.    Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4.    Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5.    Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.   


Sikap Ilmiah    :

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2.    Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3.    Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4.    Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5.    Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6.    Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7.    Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.


Langkah-langkah Metode Ilmiah
1.      Perumusan masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya.

2.      Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi permaslahan.
Disusun secara rasional berdasrakan premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor  empiris yang relefan dengan permasalahannya.

3.      Perumusan hipotesis
            Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaanyang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

4.      Pengujian hipotesis
Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.

5.      Penarikan kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Dan sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.


Secara umum metode penulisan ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:

Observasi Awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.

-      Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
-      Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
-      Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.


Mengidentifikasi masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?

-      Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
-      Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
-      Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.


Merumuskan atau menyatakan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.

-      Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
-      Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen


Melakukan Eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

-      Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
-      Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
-      Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
-      Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.


Menyimpulkan Hasil Eksperimen
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:

-      Jangan ubah hipotesis
-      Jangan abaikan hasil eksperimen
-      Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
-      Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
-      Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.


LANGKAH-LANGKAH METODE PENULISAN  ILMIAH :
1.    Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
2.    Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.    Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4.    Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5.    Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
6.    Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.

Simpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.

Sumber    :


Contoh Karya Ilmiah


    DAFTAR ISI
    KATA PENGANTAR    ........................................................    i
    DAFTAR ISI               .......................................................    ii
    BAB  I     PENDAHULUAN                                                     1
        A. Latar Belakang                                                               1
        B. Pembatasan  Masalah                                                      1
        C. Rumusan Masalah                                                          1
        D. Tujuan Penulisan                                                            1
        E. Manfaat Penulisan                                                           2
        F. Metode Pengumpulan Data                                               2
    BAB II    PEMBAHASAN                                                        3
        A. Pengertian Narkotika atau Narkoba                                   3
        B. Jenis – jenis Narkotika atau Narkoba                                 4
            1. Opiat atau Opium                                                       4
            2. Morfin                                                                      4
            3. Heroin atau Puta                                                         5
            4. Ganja atau Kanabis                                                     6
            5. LSD                                                                         6
            6. Kokain                                                                      7
        C. Bahaya Bagi Pelajar                                                        7
        D. Bahaya Narkoba Bagi Remaja                                          8
        E. Upaya Pencegahan                                                         9
        F. Cara Pengobatan Narkoba                                               9
    BAB  III    PENUTUP                                                           11
        A. Kesimpulan                                                                 11
        B. Saran                                                                          11
    DAFTAR PUSTAKA                                                             12 



    BAB I
    PENDAHULUAN


    A. Latar Belakang Masalah
    Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku SMP/MTs. Umumnya penggunaan pertama narkoba diawali pada anak usia sekolah dasar atau SMP/MTs. Hal ini terjadi biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseoorang atau sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya. Didorong rasa ingin tahu, ingin memcoba, atau ingin memakai, seseorsang mau menerima tawaran itu. Selanjutnya, tidak sulit baginya untuk menerima tawaran berikutnya. 


    B. Pembatasan Masalah
    Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :
    1.    Pengertian Narkotika/Narkoba
    2.    Jenis-jenis Narkotika/Narkoba
    3.    Cara Pengobatan Narkoba


    C. Rumusan Masalah
    Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
    1. Bagaimana Pengertian Narkotika/Narkoba?
    2. Bagaimana Jenis-jenis Narkotika/Narkoba?
    3. Bagaimana Cara Pengobatan Narkoba? 


    D. Tujuan Penulisan
    Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
    1.    Mengetahui Pengertian Narkotika/Narkoba
    2.    Mengetahui Jenis-jenis Narkotika/Narkoba
    3.  Mengetahui Cara Pengobatan Narkoba


    E. Manfaat Penulisan
    Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa untuk tidak menggunakan Narkotika/Narkoba. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam kehidupan sehari-hari.


    F. Metode Pengumpulan Data
    Data penulisan makalah ini diperoleh dari buku yang berjudul Menangkal Narkoba dan Kekerasan, Majalah Remaja Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari interne


    BAB II
    PEMBAHASAN


    A. Pengeritan Narkotika/Narkoba
    Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.
    Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
    Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
    Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
    Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).


    B. Jenis-Jenis Narkotika/Narkoba
    Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
    Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
    Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
    Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).


    1. OPIAT atau Opium (candu)
    Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).

            Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
            Menimbulkan semangat
            Merasa waktu berjalan lambat
             Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
            Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)
             Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.


    2. MORFIN
    Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

            Menimbulkan euforia.
             Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
             Kebingungan (konfusi)
             Berkeringat
            Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
            Gelisah dan perubahan suasana hati.
             Mulut kering dan warna muka berubah.


    3. HEROIN atau Putaw
    Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
    Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

            Denyut nadi melambat.
            Tekanan darah menurun.
            Otot-otot menjadi lemas/relaks.
            Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
            Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
            Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
            Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
            Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

     Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat


    4. GANJA atau Kanabis
    Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

            Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
            Mulut dan tenggorokan kering.
            Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
            Sulit mengingat sesuatu kejadian.
            Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
            Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
            Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
            Gangguan kebiasaan tidur.
            Sensitif dan gelisah.
            Berkeringat.
            Berfantasi
            Selera makan bertambah


    5. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
    Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

            Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
            Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
            Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
            Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
            Diafragma mata melebar dan demam.
            Disorientasi.
            Depresi.
            Pusing
            Panik dan rasa takut berlebihan.
            Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
            Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.


    6. KOKAIN
    Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.


    C.  Bahaya Narkoba Bagi Pelajar
        Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah
    Sebagai berikut :
    • Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
    • Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
    •Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
    • Sering menguap, mengantuk, dan malas,
    • Tidak memedulikan kesehatan diri,
    • Suka mencuri untuk membeli narkoba.


    D. Bahaya Narkoba Bagi Remaja
    Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa,semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar
    anak didik kita kapan saja.
    Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
    Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.
    Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka
    .Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.
    Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34).


    E. Upaya pencegahan
    Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
    Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik


    F. Cara Pengobatan Narkoba
    Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat, minum banyak, makan- makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba.
    Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian semua zat adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat pengganti.
    Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin sudah negatif), tubuh secara fisik memang tidak “ketagihan” lagi, namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu.


    BAB III
    PENUTUP


    A. Kesimpulan
    Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
    •    Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
    •    Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma
    dan ketentraman umu.
    •    Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara
    fisik maupun psikologi
    •    Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum.
    •    Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain


    B. Saran
    1. Mengingat perlunya kewaspadaan dikalangan para remaja khususnya bagi siswa SMP/MTs.
    2. Mengingat berbagai resiko yang dapat ditimbulkan menggunakan Narkoba maka diperlukan sebelum terlambat.
    3. Lebih baik mencegah daripada mengobati


    Daftar Pustaka
    Ahmad Amin, Buku Tentang Bahaya Narkoba, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.
    
sumber  :

Explore Bangka Part 2